www.pantaupublik.id – Universitas Negeri Padang (UNP) berperan aktif dalam memperkuat kapasitas masyarakat di bidang mitigasi bencana. Melalui Pusat Pengabdian dan KKN, UNP menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah untuk mengedukasi publik mengenai kesiapsiagaan bencana yang lebih efektif.
Salah satu langkah signifikan dari UNP adalah kunjungan ke Kantor BPBD Kota Padang. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas potensi kolaborasi antara UNP, BPBD Kota Padang, dan BMKG Padang Panjang dalam penguatan edukasi kebencanaan yang lebih terpadu.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Pusat Pengabdian dan KKN UNP, Dr. Yasdinul Huda, mengungkapkan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana. Dia percaya bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat yang lebih tanggap terhadap bahaya bencana.
Peran Universitas Dalam Masyarakat dan Kebencanaan
Peran universitas dalam masyarakat semakin penting, terutama dalam konteks kebencanaan. Mahasiswa UNP akan terlibat langsung dalam program KKN yang bertujuan untuk menyiapkan masyarakat menghadapi situasi darurat.
Program ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi, tetapi juga sebagai media pendampingan bagi masyarakat. Melalui pelatihan dan simulasi bencana, mahasiswa diharapkan dapat membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
Dr. Yasdinul Huda mengemukakan harapannya agar keterlibatan mahasiswa mampu mendukung inisiatif pemerintah dalam membangun masyarakat yang tanggap bencana. Kesiapsiagaan kolektif akan sangat membantu dalam mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi di masa depan.
Sinergi Antar Lembaga Dalam Mitigasi Bencana
Kerja sama antara UNP, BPBD, dan BMKG merupakan contoh sinergi yang efektif. Hendri Zulviton, Kepala BPBD Kota Padang, menegaskan bahwa kolaborasi lintas institusi menjadi kunci dalam penguatan kapasitas kebencanaan.
Dia mengungkapkan sikap terbuka untuk berupaya bersama dalam edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat. Dengan dukungan dari akademisi dan mahasiswa, mereka dapat menciptakan program yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dr. Suhaidi dari BMKG tambahan memperkuat pendapat ini mengenai pentingnya data dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Berbagi informasi mengenai tanda-tanda bencana akan mempermudah warga untuk melakukan langkah mitigasi yang tepat.
Inisiatif Pembentukan Komunitas Siaga Bencana
Salah satu program menarik yang diusulkan adalah pembentukan Tsunami Ready Community (TRC). Program ini bertujuan untuk mendidik masyarakat mengenai kesiapan menghadapi bencana seperti tsunami.
Program ini tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat, tetapi juga membangun rasa solidaritas dalam menanggapi ancaman bencana. Dengan adanya komunitas yang tanggap, diharapkan budaya kesiapsiagaan bencana dapat terbangun secara berkelanjutan.
Upaya ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang mengedepankan pembangunan yang berkelanjutan. Harapannya, inisiatif ini tidak hanya menjadi model bagi Kota Padang, tetapi juga dapat diadaptasi di daerah lain di Indonesia.
Melalui skema ini, UNP tidak hanya berfokus pada pengajaran di kelas, tetapi juga membawa pengalaman praktis ke dalam masyarakat. Keterlibatan mahasiswa dalam program KKN menjadi jembatan untuk mentransfer pengetahuan ke masyarakat secara langsung.
Pengabdian tersebut diharapkan dapat menjadi katalis untuk menciptakan komunitas yang lebih siap dalam menghadapi bencana. Dengan demikian, setiap individu akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk merespons secara efektif saat situasi darurat terjadi.
Kolaborasi ini juga berperan dalam mensinergikan upaya pemerintah dalam mencapai berbagai target pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks ini, masyarakat Kota Padang diharapkan menjadi lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan bencana alam.