www.pantaupublik.id – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (FIS UNP) baru-baru ini menyelenggarakan acara Visiting Lecturer yang mengundang akademisi terkenal, Prof. Datu CH. Dr. Drs. Ersis Warmansyah Abbas, BA, M.Pd. Kegiatan tersebut diadakan pada hari Rabu, 04 Juni 2025, di Ruang Sidang Dekan FIS UNP dengan tema “Dinamika Sosial Masyarakat dari Perspektif Historis di Era Digital.”
Acara ini merupakan peluang berharga bagi mahasiswa dan dosen untuk memperoleh wawasan baru tentang bagaimana perkembangan sosial berinteraksi dengan kemajuan teknologi. Kehadiran Prof. Ersis memberikan nuansa akademik yang kental dan relevan dengan kondisi sosial saat ini, di mana perubahan yang cepat sering kali mempengaruhi struktur masyarakat.
Pentingnya Perspektif Historis dalam Konteks Digital
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Afriva Khaidir, S.H., M.Hum., MAPA., Ph.D., mengungkapkan apresiasinya atas kehadiran Prof. Ersis. Ia menyatakan bahwa pengintegrasian berbagai perspektif historis dalam pemahaman dinamika sosial sangatlah penting. Sebagai akademisi, kita perlu mengakui bahwa sejarah membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat. Prof. Ersis juga menekankan bahwa kita tidak boleh mengabaikan akar historis di tengah kemajuan digital yang pesat.
Dari pidato ini, tampak bahwa ada hubungan yang kuat antar sejarah dan teknologi. Dengan data dan tren yang ada, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan sosial yang dipicu oleh kemajuan teknologi membawa tantangan tersendiri bagi interaksi sosial. Misalnya, masyarakat kini lebih terhubung secara virtual, namun seringkali kehilangan kedalaman interaksi yang ada dalam hubungan tatap muka. Penekanan pada integrasi ini memberikan gambaran bagaimana kita seharusnya mengadaptasi pendekatan pendidikan dalam mengajarkan ilmu sosial.
Strategi Menangkap Dinamika Sosial Kontemporer
Dalam sesi presentasinya, Prof. Ersis Warmansyah Abbas berbagi pandangannya tentang bagaimana sejarah sosial mempengaruhi interaksi masyarakat modern. Ia menunjukkan bahwa saat ini kita harus merespons tantangan yang ditimbulkan oleh digitalisasi, terutama terkait identitas dan nilai sosial. Pendekatan interdisipliner menjadi kunci dalam memahami fenomena ini. Prof. Ersis menjelaskan bagaimana pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah sosial dapat membantu kita menghadapi tantangan modern.
Contoh konkret yang disampaikan menunjukkan bahwa mahasiswa perlu merenungkan bagaimana nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat harus beradaptasi dengan realitas baru. Interaksi yang kini lebih sering berlangsung di dunia maya sering kali mengakibatkan perubahan sikap dan nilai yang tidak selalu selaras dengan tradisi. Diskusi interaktif yang berlangsung ternyata cukup menarik, dengan banyak mahasiswa yang antusias bertanya seputar dampak digitalisasi terhadap struktur sosial saat ini. Momen ini memungkinkan pertukaran ide yang konstruktif antara narasumber dan peserta, yang diharapkan dapat melahirkan kajian sosial yang lebih relevan dan kontekstual.
Kegiatan Visiting Lecturer ini tidak hanya dirancang untuk memperluas wawasan mahasiswa dan dosen, tetapi juga untuk mendorong kesadaran kritis mengenai perubahan sosial yang sedang berlangsung. Penyerahan cendera mata dan sesi foto bersama di akhir acara menjadi tanda penutupan yang hangat. Secara keseluruhan, acara ini diharapkan mampu mendorong lahirnya pemikiran yang mendalam dan inovatif dalam studi sosial, agar sivitas akademika siap menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.