www.pantaupublik.id – Rangkaian acara yang memperingati momen bersejarah bagi Indonesia sering kali menjadi ajang untuk mengeksplorasi nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pahlawan. Salah satu acara yang mencolok adalah Seminar Kebangsaan tentang literasi yang diadakan di Bukittinggi, dengan mengangkat tema “Menyalakan Obor Literasi: Warisan Bung Hatta untuk Indonesia Masa Kini”.
Acara tersebut berlangsung di Auditorium UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, pada tanggal 12 Agustus 2025, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting. Berbagai kegiatan pendukung seperti pameran UMKM dan pemutaran film menambah nilai dari seminar ini, yang ditujukan untuk menggugah kesadaran literasi di kalangan masyarakat.
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, membuka acara dengan didampingi oleh berbagai pejabat, termasuk Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis. Dalam sambutan tersebut, ia menekankan pentingnya meneladani sosok Bung Hatta yang dikenal sebagai pemimpin berintegritas dan visioner, serta mengajak generasi muda untuk berpegang pada nilai-nilai tersebut.
Menggali Makna dari Warisan Bung Hatta untuk Generasi Muda
Dalam seminar ini, terlihat jelas bagaimana pentingnya menggali pelajaran dari tokoh bangsa yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Bung Hatta adalah sosok yang tidak hanya dikenal sebagai Bapak Koperasi, tetapi juga sebagai pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika dalam berkarya.
Mahyeldi mengajak peserta untuk memahami sejarah tak hanya sebagai fakta, tetapi sebagai sumber inspirasi. Dengan menelusuri perjalanan hidup Bung Hatta, generasi muda diharapkan dapat meneladani semangat juang dan dedikasinya untuk bangsa.
Di dalam kegiatan ini, partisipasi pelajar dan mahasiswa sangat dihargai. Mereka diundang untuk aktif berkontribusi dalam diskusi panel yang membahas topik-topik relevan terkait literasi dan kepemimpinan. Ini menunjukkan bahwa suara generasi muda sangat vital dalam menyusun narasi masa depan bangsa.
Pentingnya Literasi dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menekankan bahwa Pemko Bukittinggi berkomitmen untuk memperkuat budaya literasi. Menurutnya, literasi tidak hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mengenai cara berpikir kritis dan kreatif untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Ibnu Asis juga mengajak semua pihak untuk mewujudkan nilai-nilai literasi yang mengalir dari pikiran ke tindakan nyata. Hal ini sejalan dengan filosofi Bung Hatta, yang percaya bahwa setiap pemimpin harus mampu menginspirasi dan memotivasi masyarakatnya untuk berkontribusi.
Kepala Perpusnas RI, Aminudin Aziz, mengungkapkan bahwa Sumatra Barat menjadi fokus pengembangan program literasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca dan belajar, dan diharapkan dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijak.
Peran Masyarakat dalam Mewujudkan Gerakan Literasi
Pemko Bukittinggi berharap bahwa momentum seminar ini dapat berlanjut menjadi gerakan nyata dalam masyarakat. Melalui kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan individu, diharapkan dapat tercipta suasana yang mendorong semangat literasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dari pameran UMKM hingga diskusi literasi, semua kegiatan tersebut direncanakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Setiap individu diharapkan dapat menjadi duta literasi, menyebarluaskan nilai-nilai penting tersebut kepada kelompok yang lebih luas.
Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, Bukittinggi berambisi untuk memperkuat identitasnya sebagai Kota Perjuangan dan Pendidikan. Momen peringatan ini tidak hanya sekadar ceremonial, tetapi menjadi titik tolak untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.