www.pantaupublik.id – Sawahlunto, sebuah kota yang kaya akan sejarah, kini menghadapi tantangan dalam mempertahankan ikonnya sebagai destinasi pariwisata. Sejumlah tempat menarik seperti Loko Uap “Mak Itam”, Waterboom, dan 4 dimensi yang dahulu menjadi kebanggaan kota ini, kini mulai terlupakan jika tidak mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah setempat.
Dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sawahlunto, anggota DPRD Benny Ricardo Rizal menegaskan pentingnya perhatian terhadap aset-aset pariwisata tersebut. Diskusi yang melibatkan berbagai pihak penting ini menjadi momen yang krusial untuk menghidupkan kembali potensi pariwisata di daerah ini.
Benny mengemukakan pertanyaan krusial mengenai kejelasan langkah pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan objek wisata yang ada. Dia menekankan kisah sukses Kota Sawahlunto sebagai destinasi pariwisata tidak boleh hanya tinggal kenangan.
Dalam rapat yang dihadiri Wakil Wali Kota Sawahlunto, Jeffry Hibatullah, Benny mengeksplorasi berbagai isu terkait pengelolaan kepariwisataan. Anggota DPRD dari Partai Golkar ini menegaskan bahwa kunci untuk memulihkan pariwisata di Sawahlunto terletak pada keberlanjutan pengelolaan objek wisata yang ada.
Benny meyakini bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 memiliki potensi besar untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif. Melalui kebijakan yang komprehensif, diharapkan ada perencanaan dan pelaksanaan yang lebih terintegrasi.
Selain itu, Benny menyoroti perlunya evaluasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sektor pariwisata. Dengan kebijakan yang tepat, ia yakin kota ini bisa kembali bersinar dalam peta pariwisata nasional.
Pentingnya Menghadirkan Kembali Destinasi Wisata Populer
Salah satu objek wisata yang menjadi sorotan adalah Loko Uap “Mak Itam”. Pemerintah kota saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk mengoperasikan kembali lokomotif yang menjadi bagian penting dari sejarah Sawahlunto. Ini adalah langkah awal yang positif untuk menarik kembali minat wisatawan.
Loko Uap “Mak Itam” tidak hanya sekadar wisata, tetapi juga merupakan simbol sejarah yang memiliki dampak kuat terhadap identitas kota. Menghidupkan kembali objek ini dapat memberikandampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Pemulihan objek wisata juga diharapkan dapat berdampak pada destinasi lainnya seperti Waterboom dan atraksi 4 dimensi. Pasalnya, keberadaan berbagai wahana wisata mendukung ekosistem pariwisata yang saling melengkapi.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu fokus utama dalam RPJMD mendatang. Melalui pendekatan yang terintegrasi, diharapkan ada kesinambungan dalam pengembangan dan pemeliharaan objek wisata.
Benny Ricardo Rizal menambahkan bahwa sektor pariwisata juga berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di Sawahlunto. Dengan meyakini sinergi antara kedua sektor ini, tentu akan ada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Inisiatif Strategis Dalam Pengembangan Pariwisata
Dalam upaya meningkatkan daya saing, perlu adanya strategi pemasaran yang lebih agresif untuk menarik wisatawan. Oleh karena itu, program-program promosi pariwisata harus disusun dengan baik sehingga dapat menyentuh kalangan yang lebih luas.
Melalui peningkatan kualitas layanan dan infrastruktur, diharapkan akan ada kepuasan bagi pengunjung. Hal ini sekaligus menjadi daya tarik yang bisa memengaruhi keputusan wisatawan untuk kembali berkunjung.
Implementasi kebijakan yang tepat adalah kunci keberhasilan sektor pariwisata. Dari perencanaan yang matang hingga pelaksanaan yang disiplin akan membuat perbedaan yang signifikan dalam perkembangan objek wisata.
Benny yakin bahwa dengan melibatkan masyarakat dan sektor swasta, keberhasilan dalam pengembangan pariwisata akan semakin mudah tercapai. Partisipasi aktif dari semua pihak menjadi salah satu fondasi pengembangan yang berkelanjutan.
Pemerintah daerah harus berupaya untuk mendorong pelatihan bagi sumber daya manusia agar semakin profesional dalam menjalankan sektor pariwisata. Investasi dalam pelatihan ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi industri pariwisata di Sawahlunto.
Membangun Komitmen Bersama Untuk Pariwisata yang Berkelanjutan
Keberhasilan dalam mengelola destinasi wisata memerlukan komitmen dari seluruh pihak. Pemerintah kota harus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat objek wisata sebagai bagian dari warisan budaya.
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis dalam mengembangkan pariwisata menjadi semakin relevan. Sinergi ini bisa menjadi kekuatan untuk menjadikan Sawahlunto sebagai tujuan wisata yang competitif.
Dengan adanya event-event internasional seperti We Are Site Manager Symposium, potensi wisata Sawahlunto dapat diperkenalkan ke skala global. Ini bukan hanya akan menarik wisatawan, tetapi juga dapat meningkatkan citra kota di mata dunia.
Pemerintah berharap agar potensi yang ada dapat dimaksimalkan. Keberadaan berbagai daya tarik wisata harus dimanfaatkan secara optimal demi kebaikan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Dengan langkah strategis dan kolaborasi yang efektif, tidak mustahil bagi Sawahlunto untuk membangkitkan kembali pamornya sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Inisiatif ini akan menjadi tonggak penting untuk masa depan pariwisata di kota ini.