www.pantaupublik.id – Kota Pariaman baru saja menyelenggarakan sebuah acara penting yang berkaitan dengan perlindungan kaum remaja. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah perilaku seksual pranikah melalui sosialisasi oleh Bundo Kanduang, lembaga adat yang memiliki peran sentral dalam pengasuhan dan pendidikan generasi muda.
Pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025, di Aula Balaikota, acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wali Kota Pariaman dan Wakil Wali Kota. Momen ini menjadi sarana yang tepat untuk menggugah kesadaran masyarakat mengenai tanggung jawab bersama dalam menjaga moral dan kesehatan generasi penerus.
Yota Balad, Wali Kota Pariaman, menekankan pentingnya peran Bundo Kanduang dalam pendidikan dan pengasuhan remaja. Dia menjelaskan bahwa Bundo Kanduang harus mengembangkan pengetahuan dan sikap yang dapat memberikan teladan kepada generasi muda, agar tidak terjerumus dalam perilaku negatif.
Dalam sambutannya, Yota Balad mengakui bahwa maraknya perilaku seksual pranikah menunjukkan adanya tantangan yang harus dihadapi bersama. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pencegahan adalah tanggung jawab kolektif yang tidak hanya dapat dibebankan pada satu pihak saja.
Tanggung Jawab Bersama dalam Mencegah Perilaku Negatif
Yota Balad mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi remaja. Kerjasama antara Bundo Kanduang, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan suasana yang mendukung perkembangan positif bagi generasi muda.
Acara ini bertujuan untuk menjadi titik awal bagi program-program berkelanjutan dalam menghadapi tantangan sosial ini. Dengan mengedukasi masyarakat mengenai risiko yang dihadapi remaja saat ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kesadaran dan kepedulian di kalangan orang dewasa.
Yota Balad juga menegaskan bahwa remaja merupakan aset berharga bagi bangsa. Oleh karena itu, melindungi mereka dari perilaku buruk harus menjadi prioritas utama setiap elemen masyarakat. Komitmen untuk memberikan bimbingan yang baik menjadi sangat vital dalam hal ini.
Selain itu, kegiatan tersebut juga melibatkan diskusi kelompok yang mempertemukan berbagai stakeholder untuk menyamakan persepsi mengenai cara terbaik dalam menangani permasalahan ini. Dengan demikian, diharapkan solusi yang dihasilkan dapat lebih aplikatif dan mencakup berbagai aspek.
Peranan Bundo Kanduang dalam Masyarakat
Bundo Kanduang sebagai lembaga adat memiliki kedudukan yang sangat dihormati dalam masyarakat Minangkabau. Lembaga ini tidak hanya berperan dalam aspek tradisi, tetapi juga dalam pendidikan dan pembentukan mental remaja.
Dalam konteks modern, Bundo Kanduang perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pendidikan nilai-nilai moral dan etika kepada remaja harus diperbaharui agar sesuai dengan tantangan kontemporer yang mereka hadapi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tradisi tetap relevan.
Diskusi dan sosialisasi yang dilakukan bertujuan untuk memperkuat peran tersebut. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, diharapkan Bundo Kanduang dapat memperluas jangkauan dampak positifnya pada generasi muda. Perubahan sikap dan pola pikir di kalangan remaja pun menjadi fokus utama.
Penting untuk diingat bahwa usaha pencegahan tidak hanya terjadi dalam konteks acara ini, tetapi harus berlanjut dalam berbagai kegiatan yang dapat melibatkan masyarakat luas. Harapan besar diletakkan pada partisipasi aktif dari semua elemen, mulai dari orang tua hingga pemangku kebijakan.
Tantangan dan Harapan ke Depan bagi Remaja
Dalam era teknologi yang semakin maju, remaja dihadapkan pada berbagai tantangan baru. Salah satunya adalah akses mudah terhadap informasi yang dapat berdampak negatif pada perilaku mereka. Oleh karena itu, edukasi yang konstan menjadi sangat penting.
Yota Balad juga mengulas beberapa dampak negatif dari perilaku seksual pranikah yang sering dihadapi remaja. Selain risiko kesehatan, hal ini dapat mengganggu fokus mereka terhadap pendidikan dan masa depan. Melindungi remaja dari pengaruh eksternal yang buruk sangat menjadi prioritas bersama.
Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin untuk mempertahankan momen kesadaran ini. Berbagai program lain yang mengedukasi remaja tentang pentingnya pengendalian diri dan moralitas perlu dirancang dan dilaksanakan. Ini adalah investasi bagi masa depan bangsa yang lebih baik.
Dengan semua upaya ini, diharapkan akan lahir generasi muda yang lebih sadar, bertanggung jawab, dan memiliki karakter kuat. Mengentaskan masalah perilaku negatif merupakan suatu tugas yang berat namun sangat mulia, dan menjadi tanggung jawab semua pihak.