www.pantaupublik.id – Dalam dinamika politik yang kerap kali memunculkan wajah-wajah baru, ada figur yang bersinar karena ketulusan dan dedikasinya terhadap rakyat, yaitu Lisda Hendrajoni. Sebagai anggota DPR RI Komisi VIII, ia bukan hanya sekadar nama di baliho, melainkan sosok yang aktif mendekatkan diri dengan masyarakat, mendengarkan keluhan, dan memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi banyak orang.
Pada Sabtu pagi, 12 Juli 2025, Lisda mengadakan sebuah acara bernama “Sunnah dan Berkah” di Rumah Cerdas Pasa Gadang, Padang Selatan. Acara ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan dan sosial bagi mereka yang kurang mampu, serta menciptakan momen kebersamaan yang berarti di tengah kesibukan politik yang sering kali menjauhkan para pemimpin dari rakyat.
Lebih dari sekadar sebuah program, “Sunnah dan Berkah” adalah bentuk nyata kepedulian Lisda terhadap masyarakat. Dalam kegiatan ini, tercatat sebanyak 35 anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan sunatan gratis, lengkap dengan bingkisan yang berisi sarung baru dan tabungan untuk masa depan mereka. Ini adalah upaya nyata untuk membantu masyarakat tanpa banyak syarat yang berbelit.
Lisda dengan lugas menyatakan, “Sejak saya turun ke masyarakat tahun 2016, saya tahu persis bahwa rakyat butuh kita hadir.”
Statement ini menunjukkan komitmennya untuk bertindak, bukan hanya berjanji atau memberikan pencitraan. Yang ia inginkan adalah tindakan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Penyelenggaraan kegiatan ini tidak hanya meliputi sunatan massal, tetapi juga melibatkan layanan kesehatan seperti pengobatan gratis, pembagian kacamata, dan bantuan kaki palsu untuk para penyandang disabilitas. Semua ini dilaksanakan tanpa syarat dan tanpa memandang latar belakang politik maupun sosial individu.
Lisda tidak hanya hadir sebagai seorang wakil rakyat, tetapi juga sebagai sosok yang merasakan setiap emosi dan harapan warganya. Ia berinteraksi langsung, memeluk mereka yang merasa terharu, dan mengantar anak-anak menuju ruang tindakan. Kehadirannya merupakan bentuk empati yang seharusnya dimiliki setiap pemimpin.
Menjalin Hubungan Emosional dengan Masyarakat
Dalam acara ini, Lisda tidak hanya menerapkan teori, tetapi juga praktik pendekatan yang mendalam terhadap masyarakat. Ia memahami bahwa setiap individu memiliki cerita dan harapan yang unik, dan itu adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
“Saya tidak mau jadi wakil rakyat yang hanya muncul saat kampanye. Rakyat sudah terlalu sering dibohongi,” ungkapnya dengan penuh kejujuran. Ini menunjukkan bahwa ia berusaha untuk menjadi sosok pemimpin yang ingin dekat dengan rakyat, bukan sekadar mencari suara saat pemilu.
Partisipasi tim medis yang profesional juga menjadi sorotan dalam acara ini. Dokter-dokter yang terlibat seperti dr. Fresy dan dr. Ovri Aprianza, memastikan bahwa setiap proses sunat berlangsung dengan lancar tanpa ada masalah yang berarti. Rasa lega dan bahagia para orang tua setelah anak-anak mereka selesai menjalani prosedur tentu menjadi salah satu keberhasilan dari program ini.
Lisda tidak hanya memikirkan aspek sosial, tetapi juga kesehatan masyarakat. Bantuan dalam bentuk layanan kesehatan merupakan langkah proaktif yang perlu dicontoh oleh para pejabat lainnya. Melalui tindakan ini, Lisda ingin mematahkan stigma bahwa politisi hanya datang saat ada kepentingan.
Beliau berhasil menarik perhatian tokoh masyarakat setempat, termasuk Ketua Masjid Pasa Gadang, Saparuddin, yang menekankan pentingnya tindakan nyata tanpa pamrih. “Beliau datang bukan sekadar memberi. Tapi benar-benar hadir. Ini bukan program kosong,” ujarnya. Ini menandakan bahwa masyarakat menghargai kehadiran dan komitmen Lisda yang sungguh-sungguh.
Komitmen Berkelanjutan dari Lisda Hendrajoni
Lisda menyatakan bahwa kegiatan seperti ini bukanlah sebuah acara yang diadakan setahun sekali. Ia berkomitmen untuk terus menjalankan program-program serupa di daerah lainnya. “Ini bukan hari terakhir. Saya akan terus turun ke daerah-daerah lain,” tegasnya.
Visi ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya ingin dianggap sebagai sosok yang berhasil dalam politik, tetapi juga sebagai tokoh yang peduli pada permasalahan sosial. Dengan cara ini, Lisda berusaha menyebarkan pesan bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang melayani dan mendengarkan.
Dalam aspek kelembagaan, kehadirannya juga memberikan inspirasi bagi para calon pemimpin lainnya agar tidak hanya fokus pada kekuasaan, tetapi lebih kepada misi kemanusiaan. Sudah seharusnya seluruh wakil rakyat melihat warganya sebagai mitra dalam membangun keadilan sosial.
Dengan melibatkan banyak pihak dan mengoptimalkan sumber daya yang ada, Lisda berhasil menciptakan momen kebersamaan yang penuh makna. Ini adalah contoh nyata bahwa dengan dedikasi dan rasa cinta terhadap masyarakat, setiap pemimpin dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan banyak orang.
Lisda tidak hanya ingin memperbaiki citranya sebagai politisi, tetapi lebih pada memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat. Dengan komitmennya yang kuat, ia menjadi teladan bagi banyak orang, membuktikan bahwa tindakan nyata jauh lebih berharga daripada sekadar kata-kata manis.
Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan Bersama Rakyat
Lisda percaya bahwa dengan menciptakan kegiatan-kegiatan positif seperti ini, dia tidak hanya mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga menginspirasi generasi berikutnya untuk meneruskan perjuangan ini. Setiap langkah yang diambil adalah bagian dari investasi ke depan yang lebih baik.
Dalam mengembangkan pola pikir yang lebih baik tentang kepemimpinan, Lisda berusaha menanamkan rasa percaya diri di hati setiap anak yang ia bantu. “Dengan harapan dan dukungan, mereka bisa meraih cita-cita mereka,” ujarnya optimis. Hal ini menunjukkan bahwa masa depan memang bergantung pada perhatian kita terhadap anak-anak saat ini.
Proyek-proyek serupa ke depannya tentu akan menjadi lebih rutin, bukan sekadar acara musiman. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Lisda bertekad menjadikan setiap titik kehidupan masyarakat semakin baik dan berdaya. Ini adalah perjalanan panjang yang harus dilalui, tetapi merupakan langkah yang patut dicontoh oleh pemimpin manapun.
Dengan visi dan misi yang jelas, Lisda Hendrajoni mengambil langkah berani untuk tidak hanya menjadi pemimpin di atas podium, melainkan juga seorang sahabat bagi rakyat yang membutuhkan. Melalui tindakan nyata, ia berusaha membangun koneksi yang lebih dalam, menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera bagi semua.