www.pantaupublik.id – Jurusan Kesehatan Lingkungan memiliki peran krusial dalam mengatasi masalah sampah yang semakin mendesak di Kota Padang. Harapan ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, dalam seminar nasional yang mengangkat tema peran pendidikan tinggi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Selama acara yang berlangsung di Auditorium Politeknik Kesehatan, Maigus menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan pemerintah. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan pendidikan yang tepat.
Pemko Padang menyadari bahwa tanggung jawab pengelolaan sampah bukan hanya di pundak pemerintah, tetapi juga melibatkan berbagai elemen masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dari jurusan Kesehatan Lingkungan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Peran Jurusan Kesehatan Lingkungan dalam Pengelolaan Sampah
Jurusan Kesehatan Lingkungan memiliki tanggung jawab untuk mendampingi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan cara yang efektif. Dalam seminar tersebut, Maigus menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai praktik pengelolaan sampah yang benar.
Masyarakat diharapkan tidak hanya memahami cara membuang sampah, tetapi juga mengerti dampak dari limbah yang mereka hasilkan. Oleh karena itu, proses sosialisasi harus dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
Dalam konteks ini, peran dosen dan mahasiswa dari jurusan Kesehatan Lingkungan akan sangat berharga. Mereka dapat berfungsi sebagai fasilitator yang menjembatani antara informasi dan praktik di lapangan.
Upaya Pemerintah untuk Mewujudkan Kota Sehat dan Pintar
Pemerintah Kota Padang berkomitmen untuk menjadikan kota ini lebih bersih dan sehat dengan fokus utama pada pengelolaan sampah. Saat ini, sudah ada 104 kelurahan yang memiliki Lembaga Pengelola Sampah sebagai bagian dari upaya tersebut.
Keberadaan Lembaga ini diharapkan mampu mengorganisir pengumpulan dan pemrosesan sampah secara lebih efisien. Selain itu, Pemko juga menyediakan sarana transportasi untuk mendukung operasional lembaga tersebut.
Maigus menekankan bahwa meskipun sudah banyak yang dilakukan, perjuangan untuk mencapai Kota Sehat dan Pintar belum berakhir. Upaya yang lebih besar perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua warga berpartisipasi dalam program ini.
Target Piala Adipura sebagai Motivasi Bersama
Pemerintah Kota Padang memiliki target untuk meraih Piala Adipura, yang merupakan penghargaan prestisius dalam pengelolaan lingkungan. Saat ini, nilai sementara yang diperoleh adalah 66,25, menempatkan Padang di peringkat pertama kategori kota besar se-Indonesia.
Maigus menegaskan bahwa untuk mencapai target nilai 75 hingga 85, diperlukan upaya lebih lanjut dalam pengelolaan sampah. Parameter yang harus dipenuhi termasuk tidak adanya tempat pembuangan sampah liar dan penerapan metode pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.
Komitmen untuk meraih Adipura tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan penghargaan, tetapi juga untuk menjadikan Kota Padang sebagai contoh bagi daerah lainnya dalam hal pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Padang juga berkompetisi pada penghargaan ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award. Melalui pendekatan ekonomi sirkular, kota ini berusaha untuk mendapatkan pengakuan internasional dalam hal keberlanjutan lingkungan.
Penghargaan akan diserahkan pada bulan September mendatang, yang menjadi salah satu motivasi tambahan bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus meningkatkan upaya pengelolaan sampah. Keberhasilan ini mencerminkan kerja keras dan kolaborasi antara berbagai pihak.
Sebagai penutup, Maigus berharap bahwa ke depan, Kota Padang akan semakin dikenal sebagai kota yang bersih dan sehat. Upaya bersama dalam pengelolaan sampah akan menjadi salah satu langkah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.