www.pantaupublik.id – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Malang telah mengambil langkah signifikan dalam meningkatkan keterampilan masyarakat melalui pelatihan pangan olahan. Pelatihan ini berlangsung dari 29 hingga 31 Juli 2025 di Hotel Atria, dengan dihadiri oleh 240 peserta dari 12 kelurahan yang diusulkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Kepala DKPP, Slamet Husnan Hariyadi, mengungkapkan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memaksimalkan potensi pangan lokal. Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat menghasilkan produk pangan yang tidak hanya inovatif tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi.
Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi konsumsi berbasis sumber daya lokal dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di perkotaan. Hal ini sangat relevan dengan kondisi saat ini yang menuntut masyarakat untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
Pelatihan kali ini menghadirkan narasumber dari Universitas Widyagama dan PT Canggi Fully Group, yang membagikan pengetahuan tentang pemanfaatan pangan berbasis sumber daya lokal. Selain itu, peserta juga mendapatkan informasi tentang pengolahan alternatif bahan pangan sebagai pengganti beras.
Strategi Peningkatan Keterampilan Melalui Pelatihan Pangan Olahan
Pelatihan berlangsung dalam tiga sesi yang dibagi menurut wilayah peserta. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kelompok dapat mendapatkan perhatian maksimal selama pelatihan berlangsung. Pada tanggal 29 Juli, peserta dari Kelurahan Samaan, Kiduldalem, Sukoharjo, dan Rampal Celaket mengikuti sesi pertama.
Sesi kedua pada tanggal 30 Juli melibatkan peserta dari Gadingkasri, Bareng, Kauman, dan Penanggungan. Masing-masing sesi diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kondisi lokal yang berbeda.
Di hari terakhir, tanggal 31 Juli, peserta dari Jodipan, Polehan, Blimbing, dan Kesatrian berkesempatan untuk bertukar pengalaman dan belajar langsung dari para pemateri. Pembagian sesi ini dirancang sedemikian rupa agar pelatihan menjadi lebih efektif dan interaktif.
Kabid Ketahanan Pangan, Dr. Elfiatur Roikhah, menjelaskan bahwa anggaran pelatihan ini bersumber dari Dokumen Pelaksanaan Pergeseran Anggaran (DPPA) DKPP Kota Malang. Ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mencari solusi alternatif untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah berbagai tantangan yang ada.
Dengan melibatkan peserta dari berbagai kelurahan, DKPP berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak yang luas di Kota Malang. Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga pada pengembangan ekonomi lokal melalui pangan olahan yang berkualitas.
Pentingnya Dukungan Komunitas Dalam Pengembangan Pangan Lokal
Terciptanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam mendorong pengembangan pangan lokal. Kehadiran Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, H. Bayu Rekso Aji, dalam acara ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap inisiatif ini. Ia menyerukan mobilisasi semua elemen masyarakat agar terlibat aktif dalam pengembangan UMKM pangan.
“Pengembangan pangan lokal harus didorong dengan sinergi dari semua pihak, termasuk masyarakat, akademisi, dan pemerintah,” tegas H. Bayu. Ia berharap para peserta tidak hanya belajar, tetapi juga mampu menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan komunitas sekitar.
Adanya kebijakan yang mendukung pengolahan pangan lokal juga menjadi sangat penting dalam mengoptimalkan hasil pelatihan ini. Dari berbagai pengalaman, terbukti bahwa produk pangan yang berkualitas tinggi dapat menjadi daya tarik tersendiri, baik di pasar lokal maupun regional.
Dalam konteks ini, operasionalisasi pelatihan semakin mendesak untuk dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam wirausaha pangan di masa depan.
Program pelatihan ini mengindikasikan bahwa dengan keterlibatan yang luas, masyarakat dapat bertransformasi menjadi produsen pangan yang mandiri dan inovatif. Melalui pemanfaatan potensi lokal secara optimal, dapat diharapkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Peluang Ekonomi Melalui Inovasi Pangan Olahan Di Kota Malang
Kota Malang, dikenal dengan budayanya yang kaya, juga memiliki potensi dalam bingkai industri pangan olahan. Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi baru berbasis sumber daya lokal. Inovasi dalam pengolahan pangan akan membantu menciptakan produk yang memiliki daya saing lebih tinggi.
Pertumbuhan UMKM yang berbasis pangan olahan menjadi salah satu fokus dalam pengembangan ekonomi lokal. Dengan produk yang inovatif dan berkualitas, para pelaku UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan, sekaligus memberdayakan masyarakat di sekitar.
Pentingnya teknologi dan penelitian dalam memajukan sektor pangan tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, kerjasama dengan universitas dan lembaga penelitian diharapkan dapat berjalan lebih intensif untuk mendorong upaya ini. Dengan demikian, produk-pangan olahan yang dihasilkan dapat bersaing baik di pangsa pasar lokal dan internasional.
Dengan pelatihan ini, DKPP berharap untuk membangun jaringan kolaborasi yang kuat antara pelaku UMKM, akademisi, dan pemerintah. Dengan reputasi Kota Malang yang semakin baik, diharapkan industri pangan olahan dapat menjadi salah satu pilar utama perekonomian lokal.
Pelatihan yang dilakukan kali ini bukan sekadar aktivitas sesaat, tetapi komitmen jangka panjang untuk meningkatkan daya saing dan ketahanan pangan. Melalui kolaborasi produktif, masa depan pangan olahan Kota Malang dapat terbangun dengan lebih baik.
