www.pantaupublik.id – Pasaman Barat – Belasan remaja anggota sebuah geng motor telah diamankan oleh aparat kepolisian di Pasaman Barat. Penangkapan ini dilakukan setelah dugaan keterlibatan mereka dalam insiden pembakaran dan pengeroyokan terhadap dua orang pelajar di Lapangan MTQ Padang Tujuh, Kecamatan Pasaman, pada Kamis (5/6) malam.
“Tindakan ini merupakan respons cepat dari kami, baik dari Satreskrim maupun Tim Sat Intel dan Polsek Pasaman,” kata Kapolres Pasbar, AKBP Agung Tribawanto, S.Ik. Tercatat, sebanyak 13 anggota geng yang dikenal dengan nama “Matador 21” telah diamankan setelah diduga terlibat dalam aksi pengerusakan sepeda motor dan pengeroyokan terhadap dua korban yang merupakan pelajar SMP.
Penangkapan dan Proses Penyelidikan
Kapolres mengungkapkan, penangkapan dilakukan berkat adanya video yang viral di media sosial serta keterangan dari kedua korban dan saksi. Tim Opsnal Polsek Pasaman, yang dipimpin oleh Kapolsek AKP Zulfikar, langsung bertindak mencari keberadaan para pelaku. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam membantu kepolisian dalam proses penegakan hukum.
Berdasarkan informasi yang diterima petugas, para pelaku dalam insiden ini tergabung dalam kelompok yang sering berkumpul di Jambak Jalur IV, Nagari Jambak Selatan, Kecamatan Luhak Nan Duo. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan adanya jaringan yang lebih luas di antara remaja tersebut yang perlu ditindaklanjuti agar tidak ada lagi insiden serupa di masa depan.
Dampak Sosial dan Tindakan Pihak Berwenang
Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa lebih dari separuh remaja yang terlibat masih berstatus pelajar, menunjukkan bagaimana fenomena geng motor dapat mempengaruhi generasi muda. Remaja-remaja ini berinsialis ZM (15), FZ (20), NA (18), FA (13), dan lainnya, menyiratkan bahwa mereka membutuhkan bimbingan serta perhatian dari orang tua dan lingkungan sekitar.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap belasan remaja ini. Nama-nama pelaku lainnya juga telah diidentifikasi berdasarkan pengakuan mereka. Penanganan kasus ini menjadi perhatian serius bagi unit penyidik, yang akan membawa kasus ini ke proses hukum lebih lanjut.
“Kami berharap dengan tindakan tegas ini, masyarakat bisa berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban, terutama bagi generasi muda kita,” kata Agung. Melalui tindakan preventif dan edukasi, diharapkan insiden serupa tidak terulang dan anak-anak muda dapat bertumbuh dalam lingkungan yang lebih aman dan positif.