www.pantaupublik.id – Sawahlunto, sebuah kota yang kaya akan tradisi, kembali menggelar festival meriah yang menarik perhatian banyak orang. Festival Sawahlunto Robowikti Cup IV kali ini diadakan di kawasan Silo Ombilin dan menampilkan pertunjukan ayam kukuak balenggek yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Bertempat pada Minggu, 6 Juli 2025, festival ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kota dan kabupaten di Ranah Minangkabau. Sekitar 600 ekor ayam kukuak balenggek berpartisipasi dalam lomba yang bertujuan untuk menemukan yang terbaik di antara yang terbaik.
Ketua Panitia Lomba Ayam Kukuak Balenggek, Sugeng Priyanto, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua sanak saudara dan penggemar ayam yang telah datang dari Bukittinggi, Agam, hingga Solok. Dalam sambutannya, Sugeng juga menjelaskan bahwa sebelum acara pembukaan, dua sesi babak penyisihan sudah dilaksanakan mengingat banyaknya peserta yang ingin ikut meramaikan lomba ini.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para donatur dan juga pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan,” ujar Sugeng. Dukungan tersebut sangat berarti bagi terlaksananya acara tahunan ini, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi lokal.
Henny Purwaningsih, Kepala DKP3 Sawahlunto, juga menyampaikan apresiasi terhadap Komunitas Sawahlunto Robowikti Farm yang telah menyelenggarakan acara ini. Menurutnya, festival ini tidak hanya melestarikan budaya, tapi juga mendorong peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor peternakan.
Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini mampu menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal ayam kukuak balenggek. Selain itu, populasi ayam tersebut juga terus meningkat berkat upaya yang dilakukan komunitas lokal dan pihak-pihak terkait.
Menggali Budaya dan Kearifan Lokal Melalui Festival Ayam
Lomba Ayam Kukuak Balenggek bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan sarana untuk menggali dan melestarikan budaya Minangkabau. Dalam festival ini, masyarakat tidak hanya diperkenalkan pada ayam yang merupakan satwa endemik, tetapi juga pada aspek budaya yang menyertainya.
Tradisi dan kearifan lokal yang ada di balik ayam kukuak balenggek sangat kaya dan menarik untuk diketahui. Di antara berbagai jenis ayam, kukuak balenggek memiliki ciri khas suara yang unik dan sering kali dikaitkan dengan nilai-nilai budaya yang dalam.
Acara ini memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk berinteraksi dan belajar langsung dari para peternak ayam. Melalui diskusi dan pertunjukan, pengunjung dapat memahami bagaimana cara merawat dan membudidayakan ayam kukuak balenggek dengan baik.
Pentingnya pelestarian budaya ini juga digarisbawahi oleh Sugeng, yang menjelaskan bahwa lomba merupakan salah satu cara untuk menghidupkan kembali tradisi nenek moyang. Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan generasi muda.
Festival ini juga diharapkan menjadi wadah bagi para peternak untuk saling bertukar informasi dan pengalaman. Pertemuan ini dapat menjalin jaringan yang lebih baik di antara para pelaku usaha di sektor peternakan ayam.
Peran Festival dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Festival Sawahlunto Robowikti Cup IV menjadi magnet bagi pengunjung yang ingin menikmati ragam budaya serta keunikan yang ada di kota ini. Kehadiran banyak peserta dari berbagai daerah menghidupkan ekonomi lokal secara signifikan.
UMKM yang mengandalkan sektor pariwisata dan peternakan menjadi salah satu yang merasakan dampak positif dari festival ini. Banyak dari mereka yang menjajakan produk lokal, seperti kuliner khas dan kerajinan tangan, kepada pengunjung yang datang.
Hal ini tentu membawa harapan baru bagi para pelaku usaha kecil yang terdampak oleh berbagai kebijakan yang ada. Dengan adanya festival ini, mereka dapat mempromosikan produk mereka ke khalayak yang lebih luas dan menarik minat wisatawan.
Festival juga berpotensi menarik investor untuk berinvestasi di sektor pertanian dan pariwisata. Keberhasilan acara ini menunjukkan potensi besar kota Sawahlunto sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan tradisi.
Selain itu, festival ini turut menciptakan peluang kerja baru, baik langsung maupun tidak langsung, bagi masyarakat sekitar. Setiap kegiatan yang dilaksanakan menjadi ajang untuk menyerap tenaga kerja lokal.
Mengajak Pengunjung Menyaksikan Pesona Sawahlunto yang Menarik
Setelah menikmati lomba ayam kukuak balenggek, pengunjung juga diajak untuk menjelajahi berbagai objek wisata menarik di Sawahlunto. Kota yang dikenal dengan tambang batubara ini memiliki beragam atraksi yang sangat memukau.
Para wisatawan dapat mengunjungi berbagai situs sejarah dan tempat-tempat yang menyuguhkan panorama alam yang indah. Di samping itu, kuliner lokal yang beragam juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.
Penting bagi pengunjung untuk mengeksplorasi kuliner khas yang dapat dijumpai di sekitar lokasi festival. Menghindari hanya fokus pada lomba, pengalaman kuliner yang ditawarkan dapat menjadi puncak kunjungan.
Promosi ini tentu perlu didukung oleh semua pihak, baik masyarakat lokal maupun pemerintah. Dalam upaya menjadikan Sawahlunto sebagai destinasi wisata utama, sinergi antara semua pihak sangat diperlukan.
Festival ini bukan hanya sekadar menghibur, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat identitas dan ikatan sosial masyarakat. Seiring dengan lancarnya festival ini, diharapkan rasa cinta terhadap budaya dan tradisi semakin tumbuh di hati setiap individu.