www.pantaupublik.id – Di Kabupaten Sula, belum banyak yang mengetahui seluk beluk terkait Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan RSUD Sanana yang seharusnya dimulai pada tahun 2025. Proyek ini dikontrak pada tanggal 20 Maret tahun yang sama dengan nilai mencapai Rp 2.945.152.669,00, atau lebih dari Rp 2,9 miliar.
Masyarakat mulai mempertanyakan keterlambatan dimulainya proyek ini, yang sudah lebih dari tiga bulan. Tudingan pun muncul terkait adanya dugaan korupsi yang melibatkan Pemda Sula melalui dinas teknis PUPR, ULP, dan pihak pelaksana proyek.
Pada tanggal 26 Juni, media berkesempatan bertemu dengan H. Adam, kontraktor dari CV. Rinni Jaya, yang menangani pekerjaan ini. Ia menjelaskan bahwa pekerjaan tidak dapat dimulai karena ada proyek besar lainnya, yaitu Pembangunan Gedung Baru RSUD Sanana yang dikerjakan oleh perusahaan BUMN Hutama Karya.
“Susah bagi kami untuk melakukan pekerjaan jika lokasi tersebut sudah dipenuhi alat berat dari proyek lain,” ungkap H. Adam saat dijumpai di kediamannya di desa Fatce-Sanana. Peletakan alat berat tersebut menyulitkan akses untuk proyek peningkatan jalan yang seharusnya dilakukan di lokasi yang sama.
H. Adam menambahkan bahwa pihaknya berencana mengalihkan paket pekerjaan ini ke jalan alternatif menuju pasar dan memperbaiki jalan dalam kota yang dalam kondisi rusak parah. Ia menegaskan pentingnya menyesuaikan rencana kerja untuk efisiensi waktu dan sumber daya.
“Kami akan melakukan addendum pada paket pekerjaan tersebut, tetapi lokasi awal tidak mungkin terus digunakan,” akunya. Dia juga menjelaskan bahwa jalan yang akan diperbaiki berada di sekitar lingkungan rumah sakit yang saat ini digunakan oleh alat berat.
Proyek Pembangunan dan Dampaknya terhadap Jalan RSUD Sanana
Dalam konteks proyek pembangunan RSUD Sanana yang lebih besar, tentu saja ada pengaruh langsung terhadap skala proyek lainnya. Masyarakat setempat mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait dampak dari kedua proyek yang berlangsung bersamaan.
Keberadaan alat berat dan pekerjaan konstruksi yang terus-menerus mengubah lalu lintas dan akses menuju rumah sakit. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa cepat perbaikan infrastruktur dapat dilakukan tanpa mengorbankan kenyamanan masyarakat.
Kondisi tersebut m enghimpun perhatian dari banyak pihak, terutama mereka yang tinggal di sekitar. Keluhan mengenai kondisi jalan yang semakin parah menjadi suara yang kian terdengar di kalangan publik.
Meski demikian, beberapa pihak tetap optimis bahwa kedua proyek ini akan membawa perubahan positif. H. Adam percaya bahwa setelah lokasi proyek yang tepat ditentukan, proses perbaikan akan berjalan lebih lancar.
Upaya untuk mencari solusi alternatif pada pelaksanaan proyek sangat penting, terutama dalam menghindari konflik antara berbagai kepentingan. Ini menjadi tantangan bagi pihak-pihak yang terlibat untuk berkolaborasi demi kepentingan masyarakat.
Perkembangan Proyek dan Respons Publik terhadap Keterlambatan
Seiring berjalannya waktu, keterlambatan pada proyek peningkatan jalan RSUD Sanana menjadi sorotan utama. Berbagai pemberitaan memberikan ruang bagi publik untuk mengekspresikan opini dan harapan mereka terkait perbaikan jalan yang mendesak.
Namun, keberadaan isu korupsi yang menyertai proses tender membuat banyak orang meragukan transparansi dari proyek ini. Masyarakat pun berharap agar pihak berwenang mengambil langkah tegas untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana.
Kepala ULP Pemda Sula, Rosihan Buamona, menanggapi isu tersebut dengan menjelaskan bahwa tuduhan korupsi yang muncul tidak berdasar. Ia menekankan bahwa setiap keputusan diambil dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dan memprioritaskan efisiensi anggaran.
“Kami tetap komitmen untuk menjalankan proyek ini dengan baik dan sesuai dengan peraturan,” ujarnya. Dia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dalam setiap langkah yang diambil oleh tim ULP.
Pada sisi lain, meski ada tantangan, tetap terdapat harapan dari masyarakat agar semua pihak dapat bersatu dalam menyelesaikan proyek yang sangat dibutuhkan ini. Respons positif dapat membantu mempercepat proses dan mengurangi keresahan di masyarakat.
Pentingnya Kerja Sama antara Semua Pihak untuk Mengatasi Masalah
Ketika masalah muncul dalam proyek infrastruktur, kerja sama antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat menjadi sangat penting. Melalui dialog yang terbuka dan komunikasi yang jelas, setiap pihak dapat memahami tantangan yang ada.
Dengan adanya kolaborasi, diharapkan solusi terbaik dapat ditemukan. Setiap perubahan dalam rencana kerja perlu untuk diinformasikan kepada publik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Kontraktor seperti H. Adam juga memiliki peran penting dalam memberikan penjelasan terkait proses yang sedang berjalan. Transparansi mengenai kendala menjadi salah satu kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Pemberitaan yang akurat dapat memberikan informasi yang berguna dan memperkaya pemahaman masyarakat mengenai dinamika proyek infrastruktur. Hal ini penting agar masyarakat tidak hanya melihat dari satu sisi tetapi memahami konteks yang lebih luas.
Ke depan, diharapkan proyek peningkatan jalan RSUD Sanana dapat segera dilanjutkan dan menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur yang lebih baik untuk kepentingan masyarakat. Masyarakat perlu terus terlibat dalam pengawasan dan memberikan masukan demi keinginan bersama untuk kemajuan daerah.