www.pantaupublik.id – Kota Solok, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pilar penting bagi kemajuan suatu daerah. Baru-baru ini, Wali Kota Solok Dr. H. Ramadhani Kirana Putra melakukan peninjauan langsung terhadap lokasi pembangunan laydam Sungai Batang Lembang. Kegiatan ini berlangsung di belakang Koramil Kota Solok, Kelurahan KTK, pada Senin (16/06/2025).
Peninjauan ini menggarisbawahi perhatian serius pemerintah daerah terhadap masalah pengelolaan air dan penanganan banjir yang sering melanda daerah tersebut. Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, proses pembangunan ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari bencana alam yang rutin terjadi.
Pembangunan Laydam: Upaya Mengelola Sumber Daya Air
Pembangunan laydam di Sungai Batang Lembang ini bukan hanya sekedar proyek fisik, tetapi juga merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, kementerian terkait, dan masyarakat setempat. Laydam yang sedang dibangun memiliki dua lokasi, yakni di belakang Kantor Koramil Kota Solok dengan panjang 170 meter, serta di belakang RSUD Serambi Madinah Kota Solok dengan panjang 630 meter.
Wali Kota Solok menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak untuk menangani banjir tahunan yang melanda kawasan tersebut. Jika dilihat dari aspek teknis, laydam akan berfungsi untuk menampung dan mengatur aliran air, sehingga dapat meminimalisir risiko banjir yang merugikan. Data dari beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa area ini sering mengalami genangan air yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat, sehingga pembangunan ini diharapkan menjadi solusi yang efektif.
Pentingnya Dukungan Berkelanjutan dalam Pembangunan Infrastruktur
Dalam sambutannya, Wali Kota juga mengungkapkan harapannya agar dukungan dari pemerintah pusat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Hal ini penting mengingat Daerah Aliran Sungai Batang Lembang adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Kota Solok, yang bergantung pada keberlanjutan ekosistem di sekitarnya.
Pembangunan infrastruktur seperti laydam ini memiliki dampak jangka panjang. Selain mencegah banjir, keberadaan laydam juga dapat meningkatkan kualitas hidup, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan air yang tertangani dengan baik, kegiatan pertanian dan usaha kecil di sekitar wilayah ini bisa berjalan lebih efisien tanpa terhambat oleh risiko bencana alam.
Pada akhirnya, kesuksesan proyek ini tidak hanya diukur dari segi fisik pembangunan, tetapi juga dari bagaimana proyek ini mampu menjalin kemitraan yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Menjalin komunikasi dan kolaborasi yang erat akan menjadi kunci untuk mempertahankan keberlanjutan proyek ini di masa mendatang.