www.pantaupublik.id – Proyek peningkatan jalan Provinsi di wilayah Sawahlunto sedang menjadi sorotan publik akibat sejumlah kecelakaan yang terjadi. Pekerjaan paket rekonstruksi jalan Guguak Cino – Sawahlunto dikerjakan oleh PT Ananthama Konstruksi Utama, namun banyak kendala di lapangan yang mengganggu keselamatan pengguna jalan.
Setiap harinya, berbagai laporan tentang insiden kecelakaan terus mencuat di media sosial, menyoroti kecelakaan yang dipicu oleh kondisi jalan yang buruk. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan warga, khususnya bagi para pengendara sepeda motor yang sering melintasi proyek ini.
Pada 24 Agustus 2025, sebuah insiden jatuhnya seorang ibu di ruas jalan yang sedang dalam tahap perbaikan menjadi perhatian utama. Kecelakaan ini seakan menunjukkan betapa mendesaknya masalah keselamatan di lokasi tersebut.
Risiko Kecelakaan di Proyek Peningkatan Jalan Provinsi
Kondisi jalan yang tidak rata dan material kerikil yang menumpuk menjadi faktor utama penyebab kecelakaan. Pengendara sepeda motor sering kali tidak dapat menghindari jatuh akibat jalan yang licin dan tidak terawat.
Seorang pengguna jalan, Desi Rahayu, mengalami patah lengan kanan akibat terjatuh di lokasi yang sama. Kejadian ini terjadi pada 1 September 2025 dan menunjukkan bagaimana proyek ini memberikan dampak negatif terhadap keselamatan masyarakat.
Tak hanya Desi, masukan serta keluhan dari masyarakat semakin meningkat, menunjukkan bahwa ini bukanlah kasus tunggal. Ketidakpuasan masyarakat terhadap proyek ini terus bergulir, dan banyak yang mempertanyakan tanggung jawab pihak terkait.
Tanggapan Lembaga Bantuan Hukum Terhadap Proyek Jalan
Lembaga Bantuan Hukum Pejuang Kota Sawahlunto merespons situasi ini dengan mengeluarkan pernyataan tegas. Mereka menyerukan kepada pemerintah untuk segera mengambil tanggung jawab atas keselamatan pengguna jalan yang terancam.
Ketua LBH Pejuang, Andrio AN, SH, C.Med, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini menjadi dorongan kuat bagi pihak berwenang untuk mengambil tindakan segera untuk memperbaiki jalan.
Mereka menyebutkan sejumlah pasal dalam undang-undang yang mendasari dasar hukum tuntutan mereka. Ini menunjukkan bahwa ada landasan kuat bagi masyarakat untuk meminta perbaikan jalan yang lebih layak dan aman.
Langkah-Langkah yang Dapat Ditempuh Masyarakat
LBH Pejuang Kota Sawahlunto mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam memperjuangkan hak mereka. Salah satu langkah yang diambil adalah mendesak pemerintah provincial untuk segera melakukan perbaikan dengan standar keselamatan yang memadai.
Pemerintah juga diminta untuk mendorong kontraktor pelaksana proyek agar bertanggung jawab dalam hal keselamatan. Penambahan rambu-rambu keselamatan serta pengaturan lalu lintas yang lebih baik adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Advokasi yang dilakukan LBH Pejuang memperkuat posisi masyarakat sebagai korban. Mereka diterangkan memiliki hak untuk melakukan gugatan hukum sebagai bentuk tuntutan keadilan atas kelalaian yang terjadi.
Kesimpulan dan Harapan ke Depan untuk Masyarakat Sawahlunto
Keselamatan rakyat seharusnya menjadi prioritas utama dalam setiap proyek pembangunan. Dengan situasi saat ini, harapan dari masyarakat adalah agar pemerintah dan pihak terkait memberikan perhatian lebih pada keselamatan pengguna jalan.
Proyek peningkatan jalan yang berbasis pada prinsip keselamatan dan transparansi dapat membangun kepercayaan masyarakat. Partisipasi aktif semua pihak menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini secara tuntas.
Dengan dukungan hukum dan advokasi dari lembaga terkait, semoga ke depan, keselamatan masyarakat dalam setiap proyek pembangunan akan lebih terjamin. Kerjasama semua pihak menjadi harapan akan terciptanya infrastruktur yang aman dan berkualitas untuk masyarakat Sawahlunto.