www.pantaupublik.id – Jember menjadi lokasi penting bagi pengembangan pertanian dan perekonomian. Dalam konteks ini, anggota DPRD Kabupaten Jember dari Fraksi PDI Perjuangan, Wahyu Prayudi Nugroho, telah melakukan reses untuk membahas isu krusial mengenai ketahanan pangan.
Reses yang diadakan pada 30 Agustus 2025 ini menarik perhatian banyak masyarakat. Banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan seputar lahan pertanian pangan berkelanjutan dan lahan sawah yang saat ini dilindungi di tiga kecamatan, yaitu Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang.
Selama reses, Wahyu menjelaskan bahwa surat keputusan (SK) terkait lahan tersebut telah dikeluarkan sejak 2022. Dia mengungkapkan bahwa telah ada perubahan pada SK ini, yang pertama di tahun 2024, lalu perubahan kedua pada 6 Agustus 2025, yang ditandatangani oleh Bupati Muhammad Fawaid.
Wahyu menegaskan bahwa data LP2B yang diterima tidak menunjukkan pengurangan atau penambahan pada tahun 2024 dan 2025. Hal ini menimbulkan pertanyaan di masyarakat mengenai kondisi lahan yang sebenarnya.
Di sisi lain, dia juga menyebutkan pernyataan Bupati Jember mengenai adanya penambahan LP2B di Kecamatan Sumbersari dan Kaliwates sebesar 125 hektar. Namun, Wahyu mencatat adanya ketidakcocokan antara data tersebut dengan SK yang berbeda, yang menyatakan LP2B adalah 0 hektar.
Kondisi ini membuat Wahyu berencana mengadakan rapat gabungan antara Komisi B dan komisi lainnya. Rapat ini bertujuan untuk mengundang kepala dinas terkait agar informasi tentang LP2B dapat diperjelas dan transparan.
Wahyu menyoroti pentingnya transparansi mengenai LP2B agar para petani dapat memahami situasi lahan yang mereka kelola. Dia menjelaskan bahwa petani telah berusaha mengelola lahan dengan harapan dapat mewariskannya kepada generasi berikutnya, namun bila tidak terdaftar di LP2B, lahan tersebut berpotensi berubah fungsi.
Peran Wahyu Prayudi Nugroho dalam Mendorong Ketahanan Pangan
Wahyu Prayudi Nugroho dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap kondisi pertanian di Jember. Dalam reses ini, ia membawa keprihatinan masyarakat tentang ketahanan pangan ke dalam diskusi yang lebih luas.
Tidak hanya terbatas pada pengelolaan lahan, tetapi ketahanan pangan juga berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Wahyu berkomitmen untuk mendorong kebijakan yang mendukung petani dan memastikan lahan pertanian tidak beralih fungsi menjadi area perumahan atau industri.
Kebijakan yang berfokus pada perlindungan lahan pertanian sangat penting bagi keberlangsungan hidup petani. Warga lokal berharap agar ada langkah nyata dari pemerintah yang mengedepankan kepentingan petani dan ketahanan pangan.
Melalui forum ini, masyarakat diberikan ruang untuk menyampaikan pendapatnya. Wahyu mendengarkan aspirasi mereka dan berusaha mengumpulkan data yang dibutuhkan agar pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat dalam mengatasi isu lahan pertanian.
Wahyu percaya bahwa partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan adalah kunci untuk mencapai pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik. Dalam konteks ini, reses menjadi arena penting bagi penyampaian informasi dan pengambilan keputusan bersama.
Kontroversi dan Harapan di Balik Kebijakan Pertanian
Kontroversi seputar kebijakan pertanian di Jember terus mencuat. Ketidakjelasan data tentang luas LP2B menjadi sumber kebingungan di kalangan petani dan masyarakat umum.
Kondisi ini memicu gelombang pertanyaan tentang keakuratan informasi yang disampaikan oleh pemerintah daerah. Banyak masyarakat mengharapkan penjelasan lebih lanjut agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.
Dalam hal ini, komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting. Wahyu mendorong dialog yang konstruktif untuk menciptakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan petani.
Masyarakat percaya bahwa lahan pertanian adalah masa depan mereka. Dengan menjaga dan melindungi lahan-lahan tersebut, mereka berharap dapat meningkatkan hasil pertanian yang berujung pada kesejahteraan.
Berbagai upaya diharapkan dapat mengantarkan Jember menjadi daerah yang mandiri dan berkelanjutan dalam sektor pertanian. Harapan ini menjadi motivasi bagi Wahyu untuk terus berjuang demi kepentingan masyarakat.
Langkah-langkah Strategis untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
Untuk mencapai ketahanan pangan yang diinginkan, perlu ada strategi yang jelas. Wahyu mengusulkan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperkuat sektor pertanian di daerahnya.
Salah satu langkah strategis adalah melibatkan para ahli pertanian untuk memberikan edukasi kepada petani. Ini penting agar mereka dapat mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien.
Selain itu, perlu adanya dukungan finansial bagi petani agar mereka dapat mengembangkan usaha mereka. Pendanaan yang memadai akan membantu mereka membeli bibit, pupuk, dan teknologi pertanian yang lebih baik.
Masyarakat juga disarankan untuk lebih aktif dalam mengikuti program-program pemerintah. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga berperan dalam menentukan arah kebijakan yang berhubungan dengan pertanian.
Kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan harus menjadi bagian dari budaya masyarakat. Dengan demikian, setiap individu diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan sumber daya pertanian yang ada.
