www.pantaupublik.id – Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen pasca sarjana Universitas Hang Tuah Pekanbaru baru-baru ini memberikan dampak besar bagi masyarakat setempat. Di Nagari Sungai Kamuyang, Kabupaten Limapuluh Kota, para dosen berupaya memberikan dukungan serta bantuan bagi warga, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi rentan.
Acara ini berlangsung pada tanggal 15 hingga 16 Agustus 2025, di mana Dr. Herniwanti, seorang dosen yang memimpin tim tersebut, berfokus pada kesehatan lansia. Bersama dengan kader setempat, Putrini, mereka memberikan edukasi terkait pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan mental bagi orang tua di komunitas tersebut.
Tidak lama setelah kegiatan dimulai, Dr. Herniwanti merasakan kepedihan saat melihat salah satu lansia, Ibu Enmarias, yang tinggal dalam kondisi rumah yang memprihatinkan. Rumah papan yang rapuh dan atap bocor tersebut menjadi gambaran nyata dari realitas sulit yang dihadapi oleh sebagian masyarakat, sehingga menggerakkan hati tim dosen untuk bertindak.
Pentingnya Kepedulian Sosial dalam Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, penting untuk tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga membangun kesadaran sosial di kalangan generasi muda. Kepedulian terhadap kondisi masyarakat yang membutuhkan adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang seharusnya dimiliki oleh para pendidik. Dr. Herniwanti mengungkapkan bahwa selain tugas akademis, mereka memiliki tanggung jawab untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pentingnya keterlibatan langsung dalam kegiatan sosial harus menjadi prioritas bagi setiap individu yang terlibat dalam dunia pendidikan. Jika para pendidik hanya berkutat pada pengajaran di kelas tanpa menyentuh kehidupan nyata murid-muridnya, efek positif dari pendidikan itu sendiri akan berkurang. Hubungan yang saling menguatkan antara pendidikan dan masyarakat dapat membentuk individu yang lebih baik dan lebih peka terhadap berbagai isu sosial.
Dalam konteks ini, kegiatan pengabdian masyarakat bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi bagian integral dari pendidikan itu sendiri. Melihat secara langsung kesulitan yang dihadapi oleh orang lain dapat memberikan pelajaran berharga bagi para dosen dan mahasiswa. Pengalaman ini mengajarkan tentang empati, rasa syukur, dan tanggung jawab sosial.
Transformasi Rumah: Simbol Perubahan Harapan
Keberadaan Ibu Enmarias yang berusia 75 tahun dengan suaminya dalam kondisi serba kekurangan menjadi pemicu semangat tim untuk bertindak. Setelah melihat kondisinya yang memprihatinkan, Dr. Herniwanti bersama para warga setempat memulai proses rehabilitasi rumah Enmarias. Ini bukan hanya sekadar memperbaiki atap yang bocor, tetapi juga membawa harapan baru bagi pasangan lansia tersebut.
Berkat gotong royong, biaya perbaikan rumah bisa diminimalisir, dan warga setempat juga merasa terlibat langsung dalam perubahan kehidupan sesama. Keterlibatan masyarakat dalam proyek seperti ini menjadi sangat penting, karena dapat memperkuat solidaritas dan rasa kepemilikan terhadap lingkungan tempat tinggal. Setiap orang turut menyumbangkan tenaga dan pemikiran untuk menciptakan ruang yang lebih layak untuk tinggal.
Pekerjaan ini menunjukkan bahwa perubahan besar sering dimulai dari tindakan kecil. Masyarakat dapat bersatu untuk mengatasi masalah sosial dan memperbaiki kualitas hidup satu sama lain. Rumah yang diterima oleh Ibu Enmarias tak hanya berdinding serta beratap layak, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasangan lansia ini.
Reaksi Warga dan Apresiasi Terhadap Kegiatan Sosial
Reaksi positif dari masyarakat kepada para dosen menunjukkan bahwa upaya tersebut telah memberikan dampak nyata. Wali Nagari Martaliza dengan penuh rasa syukur menyampaikan terima kasih kepada para dosen yang tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga memberikan bantuan langsung kepada masyarakat. Hal ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi yang saling menguntungkan antara dunia pendidikan dan masyarakat.
Ibu Enmarias sendiri tak bisa menyembunyikan rasa haru dan syukur yang mendalam. Dalam suasana emosional, ia mengungkapkan betapa pentingnya bantuan tersebut bagi hidupnya dan suaminya. Dengan mata berkaca-kaca, ia berdoa agar segala kebaikan yang dilakukan oleh para dosen dibalas oleh Tuhan. Kisah ini menegaskan betapa pentingnya dukungan komunitas yang saling membantu dalam mengatasi kesulitan hidup.
Kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peka terhadap keadaan sekitarnya. Melihat betapa kecilnya sebuah tindakan dapat memberikan dampak yang begitu besar, mendorong individu lain untuk ikut terlibat dalam kegiatan sosial serupa. Pendidikan dan pengabdian masyarakat harus berjalan beriringan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.
