www.pantaupublik.id – Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang anggota DPRD di Kepulauan Sula telah menarik perhatian publik. Mardin La Ode Toke, yang seharusnya menjadi pelindung dan solusi atas kekerasan perempuan dan anak, justru dituduh melakukan perbuatan yang sangat diskriminatif terhadap kaum perempuan. Pernyataan ini menjadi sorotan karena menunjukkan adanya degradasi nilai dan moral yang sangat mencolok.
Pihak-pihak yang peduli akan isu kekerasan terhadap perempuan merasa sangat kecewa. Mardin yang terpilih menjadi wakil rakyat, seharusnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Ironisnya, kasus ini justru datang dari sosok yang diharapkan menjadi panutan bagi komunitasnya.
Dengan semakin banyaknya tekanan dari berbagai kalangan, Frangky Munandar Silayar, seorang aktivis media sosial, meminta kepada pihak kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan secara serius. Dia berharap tidak ada halangan dalam proses hukum yang sedang berlaku. Menurutnya, tidak seharusnya ada perlindungan bagi seorang anggota dewan ketika dihadapkan pada dugaan tindak kejahatan serius seperti ini.
Menuntut Tanggung Jawab dan Akuntabilitas Anggota Dewan
Kekerasan seksual adalah masalah serius yang harus ditangani dengan serius pula. Frangky menekankan bahwa tindakan yang dituduhkan kepada Mardin tidak ada kaitan dengan posisinya sebagai anggota DPRD. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi Badan Kehormatan DPRD untuk melindunginya dalam hal ini. Setiap tindakan kriminal harus ditindaklanjuti tanpa memandang status seseorang.
Dia juga menambahkan bahwa perbuatan asusila seperti ini menunjukkan rendahnya moral dan etika yang seharusnya dimiliki oleh seorang wakil rakyat. Seharusnya mereka menjadi contoh baik, bukan justru bertindak sebaliknya. Penegakan hukum yang adil dan transparan adalah kunci untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal hukum, termasuk anggota dewan.
Frangky meminta Ketua BK DPRD Kepulauan Sula, Lasidi Leko, untuk tidak memperlambat proses penyelidikan yang sedang berlangsung. Hal ini sangat penting agar keadilan dapat ditegakkan dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa hukum berlaku untuk semua kalangan. Suara masyarakat harus didengar dan menjadi bagian dari proses hukum yang sedang berlangsung.
Sikap Partai Hanura Terhadap Kasus Ini
Internal Partai Hanura juga menunjukkan kepedulian terhadap kasus yang menghebohkan ini. Beberapa kader partai merasa kecewa dengan tindakan Mardin yang dinilai telah merusak citra partai. Mereka merasa bahwa tindakan yang dituduhkan kepada Mardin menunjukkan ketidakmatangan yang dapat merugikan semua pihak.
Salah satu kader dari Kepulauan Sula menyatakan bahwa nama baik partai menjadi taruhannya jika kasus ini berlanjut tanpa penanganan yang tegas. Menjadi anggota dewan berarti membawa nama partai di pundak mereka, sehingga tindakan buruk seperti ini harus ditindak dengan keras. Kader partai berharap agar kejadian ini dapat dijadikan pelajaran agar tidak terulang di masa depan.
Kepala Partai Hanura Kepulauan Sula, Subhan Abdul Latif, atau sering dipanggil Bang Endy, menyatakan bahwa jika terbukti Mardin bersalah, langkah-langkah tegas akan diambil oleh partai. Mereka berkomitmen untuk menjaga integritas partai, dan tidak akan melindungi siapa pun yang melakukan tindakan kriminal. Ini adalah signal jelas bahwa partai tidak akan mentolerir tindakan kriminal yang merusak reputasi mereka.
Pentingnya Penegakan Hukum yang Adil dan Transparan
Kapolres Sula, AKBP Kodrat Muh Hartanto, menegaskan bahwa kasus dugaan kekerasan seksual ini sedang dalam proses penyelidikan. Keberanian untuk melaporkan tindakan yang merugikan perempuan harus didukung. Laporan-laporan dari masyarakat harus ditindaklanjuti agar semua pihak merasa aman dan terlindungi.
Dalam hal ini, kepolisian harus bekerja secara profesional dan tidak memandang bulu. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, tanpa adanya diskriminasi. Proses penyelidikan yang transparan akan memberikan kepercayaan masyarakat kepada institusi penegak hukum, terutama dalam menangani kasus-kasus sensitif seperti ini.
Masyarakat juga diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi berbagai bentuk kekerasan. Melalui kerja sama antara warga dan pihak kepolisian, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih aman bagi semua. Kesadaran untuk melawan segala bentuk kekerasan sudah semestinya menjadi bagian dari perilaku sehari-hari kita.
