www.pantaupublik.id – Dewan Kemakmuran Masjid Al-Ikhlas Koto Mandakek di Kota Pariaman kembali menyelenggarakan acara Halaqah Camp Uthlah, yang bertujuan untuk memberi ruang bagi anak-anak untuk memperdalam ilmu agama melalui tahfidz Al-Qur’an. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juni 2025 dan berlangsung selama 13 hari, mulai dari 23 Juni hingga 7 Juli 2025.
Pengurus kegiatan, Muhammad Nur Ali atau yang akrab disapa Firman, mengungkapkan bahwa acara tahunan ini bertujuan untuk mengisi waktu liburan sekolah bagi santri yang sudah memiliki hafalan. Sebanyak 15 peserta mengikuti kegiatan ini, yang dibimbing oleh dua guru tetap yang ahli dalam tahfidz.
Peserta terdiri dari delapan santri laki-laki dan tujuh santri perempuan, menambah keragaman dalam proses pembelajaran. Firman juga menyampaikan bahwa anggaran untuk kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh donatur serta infak dari orang tua santri, yang diharapkan akan membawa pahala yang berlipat ganda.
Komitmen untuk menggelar acara serupa di masa mendatang menjadi salah satu harapan pihak DKM. Seluruh kegiatan juga bertujuan mendukung program pemerintah daerah dalam mewujudkan satu rumah satu tahfidz, yang diharapkan dapat membentuk generasi Qur’ani.
Kegiatan harian Halaqah dimulai selepas Shubuh dan terdiri dari beberapa sesi. Setoran hafalan baru dilakukan dari pukul 07.00 hingga 08.00 WIB, diikuti dengan istirahat dan sarapan pagi yang menjadi waktu penting untuk mengumpulkan energi bagi para peserta sebelum melanjutkan sesi muraja’ah.
Kegiatan Halaqah Menjadi Bagian dari Pendidikan Agama
Keberlangsungan Halaqah Tahfidzul Qur’an setiap malam yang terbuka untuk umum juga menjadi salah satu daya tarik masjid ini. Firman menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menghafal Al-Qur’an, tetapi juga dapat mempererat hubungan antar peserta.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan celah positif dalam masyarakat, di mana orang tua dapat terlibat dalam proses belajar anak secara aktif. Dengan dukungan dari banyak pihak, Halaqah diharapkan dapat menjadi sarana untuk mendapatkan ilmu yang berkah dan bermanfaat.
Selain itu, Firman juga menekankan pentingnya adanya program pengajaran yang terencana dan berkelanjutan. Pembelajaran yang dilakukan secara sistematis diharapkan dapat memudahkan santri dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam dengan baik.
Program-program yang ada di masjid ini tidak hanya terbatas pada tahfidz tetapi juga mencakup kajian kitab ulama setiap Rabu malam dan kajian ilmiah Islam pada hari Ahad. Kegiatan berbagi nasi bungkus setiap Jumat pun merupakan salah satu upaya untuk membangun rasa kepedulian sosial di kalangan santri dan jamaah.
Peran Penting Santri dalam Mengembangkan Kualitas Diri
Menurut Wahabdi Fachrullah, guru tahfidz dan imam masjid, beberapa peserta Halaqah Camp Uthlah bahkan telah berhasil mencapai hafalan 4 hingga 5 juz. Hal ini menunjukkan bahwa proses pendidikan diverifikasi dengan baik, berkat adanya bimbingan dari para ustadz dan perhatian dari orang tua.
Para santri diharapkan untuk tetap fokus dan bertanggung jawab dalam menambah hafalan sesuai dengan arahan guru. Pendampingan yang konsisten akan sangat mendukung upaya mereka dalam mencapai hasil yang optimal.
Ruangan masjid yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan juga memberikan kenyamanan bagi para santri yang mengikuti Halaqah, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Keberadaan suasana yang damai dan teratur membantu santri untuk lebih berkonsentrasi pada hafalan mereka.
Dengan berbagai program kegiatan, DKM Al-Ikhlas Koto Mandakek berkomitmen untuk terus berbenah demi memberikan pelayanan terbaik bagi umat. Tak hanya fokus pada pengembangan ilmiah dan spiritual, masjid ini juga berupaya menciptakan suasana yang ramah bagi anak-anak dan jamaah secara keseluruhan.
Mewujudkan Harapan untuk Generasi Qur’ani
Dalam konteks yang lebih luas, kegiatan Halaqah ini merupakan bagian dari upaya membangun generasi Qur’ani yang kuat dan mandiri. Hal ini diharapkan dapat mengurangi pemahaman agama yang salah serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari.
DKM Al-Ikhlas bertekad untuk terus melaksanakan program-program yang menginspirasi, memberdayakan, dan mendidik generasi muda. Dukungan dari masyarakat sekitarnya menjadi kunci dalam merealisasikan program yang ambisius ini.
Dengan adanya kegiatan seperti Halaqah Camp Uthlah, diharapkan akan lahir generasi yang tidak hanya hafal Al-Qur’an tetapi juga menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih baik dan beradab.
Dengan demikian, peran masjid sebagai pusat edukasi dan pembelajaran agama semakin terasa penting di tengah kemajuan teknologi dan informasi saat ini. Hasil dari kegiatan ini tidak hanya berimbas pada individu peserta, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
